BATANG POHON PISANG sebagai Alternatif sumber pakan ayam kampung
Mengingat seiring jalannya waktu, harga pakan ternak pabrikan di semua jenis semakin lama semakin mahal. Juga hasil jual ternak terutama ayam( kampung ) tidaklah banyak ditinjau dari margin keuntungan. Maka beternak ayam kampung menurut masyarakat pedesaan menganggap sebagai income tambahan atau bisa dianggap sebagai hobi, dikarenakan nilai ekonomisnya tak menjanjikan dan hanya untuk pemenuhan konsumsi dalam keluarga sendiri.
Dan untuk serapan permintaan pasar akan ayam kampung kecenderungan bergantung pada moment2 tertentu saja, misal pada hari besar keagamaan dan tahun baru. Bersamaan degan waktu tersebut harga akan tinggi.
Jadi untuk mengatasi masalah pakan ayam yang lebih murah meriah lagi adalah mengambil dari lingkungan sekitar kita.
Saya telah mengaplikasikan percobaan tersebut dengan menggunakan limbah batang pohon pisang yang telah di panen buahnya, dengan kondisi batang masih terjaga kesegarannya.
Menurut perhitungan saya dalam penghematannya biaya pembelian pakan bisa mencapai 50% lebih. Dengan perbandingan komposisinya 10 : 30 : 60.
Adapun rincian komposisinya adalah :
10% = pakan ayam pabrikan
30% = dedak / bekatul
60% = batang pisang
Adapun proses pada batang pisangnya sbb:
1. Cacah / cincang pelepah batang pisang menjadi ukuran terkecil.
2. Setelah itu bahan yang sudah dicacah tersebut diremas hingga testurnya tidak keras lagi / lemah.
3. Dilanjutkan dengan proses pencucian dengan air bersih dan bahan siap dicampur dengan bahan lain yang sesuai komposisi di atas.
Kelebihan lain dari pakan berbahan dasar batang pisang ini adalah :
- pemberian pakan cukup dilakukan 2× saja ( pagi dan sore ).
- memberikan efek tenang pada ayam disaat cuaca sedang panas terik/ kemarau.
- ayam tidak kanibal saat lama terkurung di dalam kandang.
- bau kotoran ayam tidak menyengat.
- kotoran ayamnya sangat baik untuk pupuk tanaman.
Mudah2an ide saya ini bisa bermanfaat bagi sesama peternak pemula. Percobaan ini saya mulai pada umur ayam 3 bln. Saran : lakukan pengenalan pakan tersebut pada umur ayam 2 minggu - 2 bln, supaya terbiasa saat menginjak pada umur 3 bln.
🙏 Smoga Bermanfaat ( terbuka untuk saran dan tanggapan) 🙏
Jadi untuk mengatasi masalah pakan ayam yang lebih murah meriah lagi adalah mengambil dari lingkungan sekitar kita.
Saya telah mengaplikasikan percobaan tersebut dengan menggunakan limbah batang pohon pisang yang telah di panen buahnya, dengan kondisi batang masih terjaga kesegarannya.
Menurut perhitungan saya dalam penghematannya biaya pembelian pakan bisa mencapai 50% lebih. Dengan perbandingan komposisinya 10 : 30 : 60.
Adapun rincian komposisinya adalah :
10% = pakan ayam pabrikan
30% = dedak / bekatul
60% = batang pisang
Adapun proses pada batang pisangnya sbb:
1. Cacah / cincang pelepah batang pisang menjadi ukuran terkecil.
2. Setelah itu bahan yang sudah dicacah tersebut diremas hingga testurnya tidak keras lagi / lemah.
3. Dilanjutkan dengan proses pencucian dengan air bersih dan bahan siap dicampur dengan bahan lain yang sesuai komposisi di atas.
Kelebihan lain dari pakan berbahan dasar batang pisang ini adalah :
- pemberian pakan cukup dilakukan 2× saja ( pagi dan sore ).
- memberikan efek tenang pada ayam disaat cuaca sedang panas terik/ kemarau.
- ayam tidak kanibal saat lama terkurung di dalam kandang.
- bau kotoran ayam tidak menyengat.
- kotoran ayamnya sangat baik untuk pupuk tanaman.
Mudah2an ide saya ini bisa bermanfaat bagi sesama peternak pemula. Percobaan ini saya mulai pada umur ayam 3 bln. Saran : lakukan pengenalan pakan tersebut pada umur ayam 2 minggu - 2 bln, supaya terbiasa saat menginjak pada umur 3 bln.
🙏 Smoga Bermanfaat ( terbuka untuk saran dan tanggapan) 🙏
Komentar
Posting Komentar